Lubuk Pakam (13/9) Para hakim dan Pegawai tampak berjejer antre di depan toilet di pojok kanan gedung berwarna krem ini. Masing-masing memegang botol kecil.

“Kami sedang melakukan tes urine,” kata Ketua PN Lubuk Pakam H.Minanoer Rachman,SH.,MH. Enam  petugas BNN Deli Serdang tampak si­buk mempersiapkan tes itu. Me­reka mencacat nama-nama yang dites air seninya.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, petugas BNN me­min­ta air di bak toilet dikosong. Ini untuk menjaga kemurnian uri­ne yang akan dites. Karena bak sudah dikosongkan, mereka yang dites tidak bisa mencampur urine dengan air, yang bisa mengurangi kadar kandungan urine.

Satu per satu hakim dan Pegawai ke toilet. Ada yang sebentar. Ada yang agak lama. Botol yang sudah ber­isi urine lalu diserahkan kepada pe­tugas BNN. Petugas dari BNN Deli Serdang ini lalu me­ma­sukkan alat ra­pid test untuk me­nguji urine apa­kah mengandung nar­koba atau tidak. Hasilnya bisa diketahui dalam 10 menit.

H Minanoer Rachman mengaku tes urine terhadap jajaran hakim dan Pegawai di PN Lubuk Pakam ini untuk menyikapi surat dari Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Nomor 688/DJU/KP.05.1/7/2017  tanggal 31 Juli 2017

Rabu (6/9) menjadi saat yang berkesan bagi warga  PN Lubuk Pakam.

Saat itu adalah rapat dinas evaluasi kinerja bulanan ke-2 yang dipimpin langsung oleh Ketua PN – H. Minanoer Rachman. Selain itu, masih banyak rapat kerja lainnya.

Angka – 2 juga berarti, beliau baru 2 (dua) bulan memimpin PN Lubuk Pakam.

Angka – 2 juga berarti, dalam 2 (dua) bulan dibawah kepemimpinan Ketua PN, warga / aparatur PN Lubuk Pakam sudah merasakan ketatnya tekanan kerja, dan pencapaian target yang tinggi.

Angka – 2 juga berarti, dalam 2 (dua) bulan selalu terjadi kompetisi kinerja antar warga / aparatur PN Lubuk Pakam. Tujuannya untuk selalu mencari, dan agar menjadi, yang terbaik.